Ketika modernitas menawarkan suatu masa pemikiran yang berkemajuan, masyarakat malah cenderung mengalami kemunduran. Modernitas pun menisbikan banyak nilai yang tidak lagi dimiliki oleh masyarakat. Manusia modern justru cenderung mengalami kemunduran dalam mengelola individunya dan masyarakatnya. Kemajuan zaman justru menjadi zaman kemunduran yang signifikan dalam berbagai aspek hidup manusia. Bagaimana tidak, dulu rasa sosial - aku sadar akan keberadaan yang lain - sangat kuat dalam diri masing-masing manusia. Saat ini, nilai itu justru dipandang sebagai aib, kelemahan, ketinggalan zaman. Apakah modernitas mengorbakan semua itu?
Manusia zaman ini sering mendaku diri sebagai subjek yang memiliki pemikiran yang maju. Mereka bangga dengan teknologi yang mereka ciptakan dan gunakan. Gadget dan semua alat komunikasi lainnya sudah menjadi simbol kemajuan. Namun, yang terjadi malah yang sebaliknya. Manusia betul-betul menjadi serigala bagi manusia lainnya - homo homoni lupus. Yang lain adalah ancaman bagi eksistensiku, demikian kira-kira singkatnya.
Pertanyaan kita adalah, mengapa?
Sebagai kumpulan manusia, masyarakat bukan lah sesuatu entitas yang baru. Masyarakat sudah terbentuk sejak manusia ada. Yang membedakan dari masyarakat dulu adalah soal kemajuan. Kemajuan menjadi tolak ukur semua komunitas masyarakat. Masyarakat yang maju adalah kumpulan manusia yang memiliki cara berpikir, karakter, tingkah laku yang maju,
Untuk menciptakan masyarakat yang maju, disusunlah aturan bersama yang harus diikuti baik secara personal maupun komunal atau kelompok. Aturan itu disusun dengan sedemikian rupa untuk mencapai satu tujuan, masyarakat yang aman dan sejahtera.
Berkembangnya zaman menjadi tantangan tersendiri. Teknologi, informatika, gaya hidup dan paradigma pun mempengaruhi manusia secara masif. Tidak ada yang lepas dari perkembangan itu. Persoalan muncul ketika masyarakat tidak siap untuk menerima perubahan itu. Hanya sebagian kecil yang memahami secara utuh apa itu smartphone walau sehari-hari sudah digunakan. Hanya sekolompok kecil - dari seluruh umat manusia - yang mampu memahami informasi yang dia baca setiap harinya. Selebihnya dari yang sedikit itu justru menggunakan teknologi untuk saling menghancurkan.
Satu contoh konkrit dari kemajuan zaman adalah sosial media. In se, sosial media memiliki nilai yang sangat baik: membantu manusia. Dia hadir untuk memberikan kemudahan kepada manusia untuk saling berkomunikasi. Dalam realitas, sosial media malah diciptakan ulang sebagai alat untuk menghancurkan.
Menetapkan arah dan langkah
Ketidakseimbangan perkembangan zaman dan kesiapan manusia untuk mengalami itu sangat jelas mengakibatkan hal-hal buruk. Kesadaran masing-masing individu menjadi alat yang paling utama. Manusia harus mampu membangun dirinya menjadi manusia yang holistik. Manusia modern harusnya sadar bahwa hidup tidak hanya IQ yang tinggi tetapi juga SQ dan EQ nya harus seimbang.
Waktu tidak pernah berhenti, atau kembali. Jika waktu berhenti atau kembali, dengan jelas itu bukan waktu. Sebagai masyarakat manusia, kita hendaknya betul-bentul menyadari arah kita. Tawaran zaman tidak bisa ditolak begitu saja. Diharapkan sebuah kesadaran mendasar terutama dari kelompok muda yang mendaku diri sebagai agents of change.
Di tengah perubahan zaman, manusia harus tetap setia pada zaman hidupnya. Paradigma modernitas pun nampaknya harus diobarak-abrik terlebih dahulu. Untuk menciptakan generasi muda yang mampu membangun suatu tata hidup yang baru, dibutuhkan suatu pemikiran yang jelas. Indonesia adalah negara besar. Dibutuhkan sebuah kesadaran yang besar atas penting semua arah baru yang lebih baik.
Agents of change.
BalasHapusLove this phrase.